oleh

Cegah Perkawinan Dini, DP3AKB Bidang Keluarga Berencana gelar Pembinaan

TANA PASER, Nmcborneo.com – Pentingnya kesadaran untuk menjaga kesehatan reproduksi pada generasi milenial, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB)  Bidang Keluarga Berencana bekerjasama dengan Forum GenRe (Generasi Berencana) Kabupaten Paser menggelar pembinaan dengan peserta yang berasal dari remaja usia sekolah dan organisasi yang ada di Kabupaten Paser seperti PIKR (Pusat Informasi dan Konseling Remaja ) Kab. Paser, IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) bertempat di Pipii Coffee, Km 2 Rabu (6/7/2022) Siang.

“Mengenal fungsi organ reproduksi dan menjaga kesehatannya sangat penting agar hal-hal yang mengarah ke negatif dapat dihindari,” ungkap bidan Hj. Nur jannah selaku Ketua pelaksana dan Narasumber dalam persentasi yang di sampaikan pada kegiatan ini.

banner

Dalam persentasi yang disampaikan,  pihaknya juga menegaskan bahwa para remaja harus mengetahui Perencanaan 4 T ( Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu dekat, Terlalu banyak).

“Usia Ideal memiliki anak adalah 25-35 Tahun. Para remaja harus teredukasi tentang PUP (pendewasaan Usia Perkawinan). PUP bukan sekedar menunda sampai usia tertentu saja tetapi mengusahakan agar kehamilan pertama terjadi pada usia yang cukup dewasa,” ungkapnya.

Selain membahas tentang pentingnya menjaga organ reproduksi, kegiatan ini juga memberikan edukasi kepada remaja tentang bahayanya PMS (penyakit Menular Seksual).

“Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menyerang siapa saja tidak mengenal usia, saat ini untuk kabupaten sendiri per Juni 2022, Pasien HIV telah bertambah menjadi 11 orang salah satunya adalah bayi berusia 4 bulan yang tertular dari ibunya” ungkap Rosalina, salah satu narasumber kegiatan ini.

Menurutnya kasus HIV di Kabupaten Paser cukup tinggi, sehingga ia menghimbau kepada para generasi milenial untuk selalu memperhatikan dan menjaga diri.

Dalam kegiatan ini, juga dibuka sesi tanya jawab agar peserta dapat aktif dan turut serta ikut andil dalam kegiatan ini. Salah satu pertanyaan dilontarkan oleh duta Genre kabupaten Paser, marlin, ia bertanya sejak kapan sex education (edukasi tentang sex) harus diberikan.

“Sex Education itu penting diberikan bahkan sejak anak masih balita, edukasinya bisa dimulai tentang mengenalkan bagian-bagian organ tubuh, apa itu organ reproduksi dan bagian-bagian tubuh mana yang harus dijaga dan tidak boleh disentuh orang lain” jawab Bidan jannah.

Ia menjelaskan bahwa bidang Keluarga berencana juga sudah punya program Bina Keluarga Remaja, para remaja di tiap desa akan dikumpulkan dalam wadah dan dibina serta diajarkan agar menjadi orang tua yang baik kedepannya.

Kegiatan kemudian ditutup dengan video animasi edukatif tentang bahaya pergaulan bebas yang merugikan anak karena dilahirkan dari orang tua yang belum siap baik mental maupun finansial dan kuis berhadiah sebagai apresiasi atas partisipasi untuk yang hadir pada hari ini.

Lebih lanjut, nur jannah berharap dengan materi yang telah ia sampaikan dapat diingat dan diterapkan oleh remaja pada generasi milenial terutama para peserta yang hadir pada hari ini. [Adv/Redaksi]

Komentar