oleh

Relokasi Pasar Senaken Masih Tuai Persoalan, Beberapa Pedagang Memilih Bertahan

Nmcborneo.com, Tana Paser – Rencana relokasi pedagang pasar Penyembolum Desa Senaken masih belum juga terealisasi, belum tuntasnya pembahasan dari Dinas terkait dan Bupati Paser dianggap menjadi alasan beberapa pedagang lebih memilih bertahan dikios lama mereka.

faktor lain yang belum memungkinkan dilakukannya relokasi tersebut disebabkan karena masih adanya beberapa kios yang dianggap perlu dilakukan renovasi dan modifikasi petak.

banner

Kepala UPTD Pasar Penyembolum Senaken M. Arsad mengatakan bahwa sejak kemarin sebagian pedagang itu sudah mulai membongkar, khususnya pedagang di Blok B.

“Jika dalam batas waktu yang diberikan mereka tidak membongkar, maka otomatis kita yang bongkar,” kata M. Arsad pada Nmcborneo.com pada Senin (8/11/2021).

Arsad juga mengungkapkan bahwa saat ini memang masih ada kendala di blok A, yang mana fungsi awalnya adalah untuk pedagang sayur, bahkan sempat dari pedagang ada yang mau membangun permanen.

“Kita menunggu rapat dengan Bupati, jadi sampai hari rabu dipastikan masih ada yang bertahan terutama blok A , tapi diluar dari itu mereka yang belum juga pindah maka otomatis kita bongkar sendiri,” tandasnya.

Salah satu keluarga pedagang, Faqih mengatakan, bahwa kios bapaknya dipastikan akan bertahan, kondisi yang serba salah dirasakannya, bermaksud ingin pindah bangunan namun kondisinya belum rehab.

“Sebetulnya sempat mau lanjut rehab tapi diminta off dulu sambil menunggu arahan dinas selanjutnya, Jadi kita bertahan di kios yang lama.” Ungkap Faqih

Fakih menambahkan bahwa blok A secara teks sebenarnya diperuntukkan untuk pedagang sayur. Tapi sejak sebelum kebakaran sudah lebih dulu diisi mayoritas pedagang kelontongan, menurutnya mereka seharusnya membentuk kios atau petak mengikuti jenis dagangan.

Dengan beragamnya informasi dan kebijakan yang disampaikan baik secara lisan maupun berbentuk surat membuat para pedagang bingung dan menilai pihak dinas terkesan kurang konsisten.

Terkait hasil rapat sebelumnya di DPRD, sebenarnya para pedagang diminta buat list pedagang yang mau ikut serta dalam daftar renovasi atau modifikasi petak, saat itu dikabarkan bahwa mereka telah menyerahkan kepada dinas, namun justru tidak di izinin dan tidak diambil oleh Dinas UPTD Pasar Penyembolum senaken.

” Itu salah satu hal yang dihadapi oleh para pedagang saat ini, ditambah lagi masih ada beberapa kios atau petak yang diberdayakan bukan oleh pemilik kios aslinya.” ungkap Faqih

sekelumit persoalan juga menyasar pada proses jual belinya, harapannya agar segera diperbaiki oleh dinas, “jadi persoalan pasar harus terjun langsung karena kalo hanya bicara aturan maka akan terus berulang persoalan seperti ini,”tutupnya. [AR/Redalsi]

Komentar