oleh

Wisata Kemilau Laut Pondong terabaikan, Ramadan inginkan ada perbaikan pada jembatan titian

Tana Paser, NMC Borneo – Sempat menemui masa kejayaannya pada tahun 2013-2017, objek wisata Kemilau Laut Pondong kini hanya menjadi dermaga alternatif Pelabuhan Pondong, Desa Pondong Baru Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser.

Hal ini berlangsung sejak dilaksanakan rehabilitasi dermaga jembatan atau trestel di Pelabuhan Pondong pada akhir 2022 lalu. Aktivitas hilir mudik masyarakat melalui trasnportasi air dialihkan di dua titik dermaga lainnya yaitu dermaga di dekat Pos TNI AL Tanah Grogot dan dermaga di Kawasan Wisata Kemilau Laut Pondong.

Pada masa kejayaannya, objek wisata ini merupakan salah satu objek wisata pilihan untuk sekedar melepas penat dan menikmati angin laut bagi warga sekitar, bahkan juga warga Tanah Grogot.

Sekarang nampak kayu-kayu pada jembatan tersebut sudah mulai lapuk dan patah, pada jalur sebelah kanan jembatan terlihat diberi pembatas dikarenakan hampir ambruk.

Kepala desa Pondong Baru, Ramadan mengatakan wisata tersebut sudah cukup lama tidak beroperasi secara normal, karcis masuk juga sudah tidak diberlakukan selama beberapa tahun. Meskipun begitu, masih ada beberapa warga yang datang untuk sekedar menikmati pemandangan.

“sudah lama tidak aktif, Tiangnya hilang sedikit demi sedikit, roboh gitu. Itu Gedung pertemuan sebentar lagi itu (roboh),” kata dia. Kamis (30/03/23)

Ramadan mengungkapkan, sempat terjadi tumpang tindih antara pembukaan Kembali tempat wisata dengan pengalihan dermaga alternatif ke wisata tersebut.

“Sebenarnya tidak begitu berjalan, dengan adanya pergeseran kegiatan mereka juga ingin mengaktifkan kembali wisata itu. Pihak dinas pariwisata mau mengaktifkan karcis yang ada, warga hanya ingin menggunakan dermaga, akhirnya tumpang tindih,” terangnya.

Ia mengatakan awalnya pemerintah desa keberatan dengan hal tersebut. “Seandainya dimulai sejak sebelum penggeseran dari pelabuhan tidak apa-apa, tapi ini setelah ada peralihan dermaga baru mereka ingin ada kegiatan. Maka kita dari pemerintah desa keberatan,” ujar dia.

Setelah adanya musyawarah, Ramadan menyebutkan tidak ada lagi pemungutan karcis di area objek wisata tersebut. Pihaknya juga sempat berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata berkiatan dengan pengembangan tempat itu.

“Kemarin ada menemui kita (Dinas Pariwisata) apa yang ingin kita kembangkan dari wisata itu. Saya berharapnya jembatan ulin itu di cor, tidak seperti sekarang setiap orang lewat berisik,”

ia mengatakan apabila ada rencana perbaikan maka sebaiknya dilaksanakan terlebih dahulu saja. “Kita menginginkan jangan dulu dibuka, kalaupun memang ada rencana perbaikan. Perbaikan saja dahulu.” Pungkasnya

Mk/Redaksi

Komentar