TANA PASER, Nmcborneo.com- Usulan Pinjaman Sebesar 600 milyar ke Bank Kaltimtara belum mendapatkan jawaban dari Kemendagri, sementara anggaran sudah disahkan dan disetujui oleh DPRD Paser.
Anggota DPRD Paser Ahmad Rafii mengatakan, sudah sejak awal disampaikan bahwa usulan pinjaman sebesar 600 milyar bukan satu satunya jalan, dan perlu ada langkah yang kongkret agar tetap ada perbaikan jalan khususnya jalan rusak yang parah.
“Harus dirubah strateginya kalo tujuan utama Bupati Paser pinjaman sebesar 600 milyar ingin dilaksanakan selama 1 tahun, maka diubah menjadi 3 tahun dengan mengandalkan APBD,” kata Ahmad Rafii pada media Nmcborneo, Minggu (10/4/22).
Rafii menyatakan bahwa semua bisa berjalan tentu dengan memilah milah atau memprioritaskan jalan yang rusak parah terlebih dulu, kemudian yang menengah atau tidak terlalu berat di tahun berikutnya.
“Selain memilah juga mengefisiensikan belanja bidang bidang lain, yang tidak terlalu penting nanti dulu, contoh saat kami mempelajari LKPJ Bupati tahun 2021 banyak pengeluaran yang tidak efisien seperti belanja barang yang tidak habis pakai dan yang habis pakai, contoh belanja kertas dan ATK lainnya,” terang Rafii
Efisiensi yang dimaksudkan adalah beberapa hal tidak prinsip perlu dikurangi dan fokus pada peningkatan jalan terlebih dahulu.
Langkah lain menurutnya yang perlu diperhatikan adalah koordinasi dengan pihak perusahaan yang ada di Kabupaten Paser.
“Harusnya Pemerintah Daerah bersinergi dengan perusahaan yang sudah lama beraktivitas, kalo perlu CSR mereka untuk menangani jalan yang rusak parah di setiap Kecamatan,” ungkapnya.
Selain dengan melibatkan pihak ke 3, politisi Nasdem ini juga mengingatkan pada Dinas PUPR untuk menangani jalan yang rusak melalui program tanggap darurat.
“Karena musim hujan yang kita alami tidak menentu, hal seperti ini pemerintah harus menyiapkan alat berat seperti contohnya Kecamatan Long ikis dan Kecamatan Long kali,” katanya.
Pihaknya juga berharap berapapun anggaran Silva yang ada di tahun 2022 harus dipergunakan untuk perbaikan jalan di tahun depan.
“Karena kalau untuk Silva tahun 2021 sudah ada peruntukannya. Jadi berapapun anggaran yang Silva tahun ini, pemerintah harus fokuskan pada perbaikan dan peningkatan jalan yang rusak parah,” pungkasnya. [AR/Redaksi]
Komentar