oleh

Budi Santoso : Kuncinya Fokus dan Produktif Tanpa 600 M

TANA PASER, Nmcborneo.com – Anggota Komisi III DPRD Paser Budi Santoso berharap kepada Pemerintah Daerah melalui setiap SKPD untuk benar-benar fokus memanfaatkan dana APBD yang ada. Hal tersebut menjadi kekhawatiran yang disampaikannya mengingat Situasi roda pemerintahan yang tidak lah mudah dan penuh dengan rintangan.

Bagi legislator PDI Perjuangan tersebut, postur APBD Kabupaten Paser Tahun 2022 yang minus pinjaman 600 Miliar cukup aman dan harus dikelola secara hati-hati, khususnya pada sektor pengembangan infrastruktur.

banner

Menurutnya Pinajaman 600 Miliar yang terlanjur masuk dalam APBD hanya soal alternatif, jikapun nantinya terwujud namun telah memasuki akhir bulan April yang ditambah 2 bulan masa lelang, tentu akan menjadi soal dalam penyerapannya, sebab jangka waktunya hanya menyisakan beberapa bulan lagi.

Ia meminta agar Pemerintah tetap fokus pada penyerapan anggaran yang telah ada. Harus Produktif dan outputnya jelas, dampak dari pelaksanaan pembangunan yang harus menyelaraskan dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat. “Belanja produktif artinya bukan belanja barang yang tidak produktif, bukan pada pembangunan infrastruktur yang tidak produktif, kesalahan ini harus di kurangi dan di hilangkan demi efesiensi yang sesuai dengan visi dan misi Pemerintahan” Ungkap Budi Santoso kepada Media Nmc Borneo, Selasa (19/04/22)

“Jika dipaksakan bagaimana nasib APBD kita nanti, inikan seperti menyandra APBD kita pada tahun tahun berikutnya dengan beban pengembalian plus bunganya,” lanjut Pria yang akrab disapa Biso tersebut.

Kekhawatiran Biso bukan tanpa alasan, menurut informasi posisi rekomemdasi yang diharapkan saat ini bukan lagi bergantung pada Kemndagri, namun telah dilimpahkan ke Kementerian Keuangan RI.

“Saya menduga Kemendagri menghindari resiko yang terbilang riskan dalam situasi dimana kalender tahun 2022 hampir berjalan setengah tahun,” terangnya.

lebih lanjut Biso mengatakan bahwa jikapun disetujui perencanaan pembangunan yang ditarget melalui anggaran 600 Miliar tersebut, kemungkinan terbesarnya terwujud sebesar 50% dari yang diharapkan. ” Ya jangan dipaksa, kita masih punya alternatif lain seperti Multi years, tahapan, yang jelas fokus pada visi misi dan RPJMD Bupati yang dalam skala prioritas,” tambahnya.

“Dari awal saya lebih setuju jika berpijak pada kemampuan kita sendiri dulu, apalagi sekarang dengan tenor yang cukup pendek, dan dengan bunga yang cukup besar pasti akan mengganggu yang lain,”

Sebagai representasi perwakilan rakyat di Gedung Gajah Mada, Budi Santoso berharap penyerapan APBD yang ada terfokus dan sesuai dengan azas manfaat serta berdampak besar bagi kelangsungan hidup masyarakat di Kabupaten Paser. [Redaksi]

Komentar