oleh

Demo di Depan Gedung DPRD, HMI Kecewa Anggota DPRD Tidak Ada di Tempat.

Nmcborneo.com, Tana Paser – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat STIT Ibnu Rusyd dan Komisariat Polnes melaksanakan demonstrasi di gedung jalan gajah Mada DPRD Paser, Kamis (7/10/2021) pagi.

Terdapat 5 tuntutan yang disuarakan, diantaranya Audit dan Evaluasi Seluruh aktivitas tambang di wilayah hulu sungai Kandilo, Pulihkan Sungai Kandilo dan membuka ruang terbuka hijau. Jika diketahui ada perusahaan yang masih bermasalah terkait Reklamasinya, Demonstran meminta dihentikan atau di cabut IUP nya. Selanjutnya terdapat poin Penindakan atas pelaku perusakan hutan baik itu perusahaan tambang atau perusahaan sawit, dan pengelolaan selama reklamasi harus di buka secara transparan.

Dalam orasinya, Jendral Lapangan Ahmad Rais mengatakan bahwa persoalan banjir di Kabupaten Paser yang terjadi tiap tahun, harusnya Pemerintah Daerah dan DPRD sudah memiliki upaya dalam penanganan banjir tersebut.

“Bukan justru menjadikan banjir tahunan, sehingga masyarakat dirugikan secara ekonomi yang mengakibatkan lumpuhnya ekonomi desa pelosok khusus nya wilayah Kecamatan Longkali dan Kecamatan Long Ikis,” kata Rais saat berorasi.

Ironisnya kedatangan demonstran / mahasiswa itu justru tidak ada satupun DPRD Paser yang menemui, 30 anggota DPRD Kab. Paser dikatakan sedang melakukan tugas luar daerah.

Kasubag Persidangan DPRD Paser yang menyambut para demonstran di halaman Gedung DPRD menjelaskan bahwasanya saat ini DPRD sedang melakukan kunjungan kerja keluar daerah, namun terkait 5 poin tuntutan mahasiswa akan di tindak lanjuti 2 minggu ke depan.

Salah satu Peserta aksi, Fajar merasa kecewa karena menurut Fajar aspirasi mahasiswa yang dibawa adalah penyambung lidah masyarakat kita saat ini.

“Kita berharap banjir yang melanda kabupaten Paser tidak menjadi persoalan tahunan dan kita juga berharap pasokan logistik yang terdampak banjir khususnya daerah pelosok dalam itu cepat disalurkan oleh Pemerintah Daerah,” Tutupnya [AR/Redaksi]

Komentar