oleh

Desa Muara Adang Tanam Mangrove 134 Hektar, BPDASHL Ungkap Bahwa Program Itu Untuk Pemulihan Ekonomi Nasional

Nmcborneo.com Tana Paser – Penanaman Mangrove seluas 134 Hektar yang dilaksanakan oleh kelompok tani Muara Adang Indah Desa Muara Adang Kecamatan Long ikis.

Kegiatan itu dilaksanakan dengan memberdayakan masyarakat setempat yang di koordinir oleh kelompok tani tersebut.

Kepala Desa Muara Adang Kurniansyah mengatakan bahwa kegiatan penanaman mangrove di Desa Muara Adang setiap tahun nya selalu ada, walaupun sempat terhenti di awal adanya pandemi covid.

“Penanaman mangrove ini merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya di Desa Muara Adang, bahkan kita mendapatkan penghargaan dari Gubernur Kaltim terkait kegiatan penanaman mangrove tersebut,”kata Kepala Desa Muara Adang pada Nmcborneo (3/8/2021).

Kurniansyah berharap bahwa kegiatan ini bisa menjadi percontohan bagi desa desa pesisir lainya khususnya wilayah Kabupaten Paser. Dan Alhamdulillah kita dipercaya oleh BPDASHL dan Kementrian agar melakukan pemetaan pada Desa Pesisir lainya.

Kelompok Tani Muara Adang Indah Ilham mengatakan bahwa kegiatan ini melibatkan sejumlah masyarakat lokal sebanyak 227 orang dari Desa Muara Adang.

“Penanaman Mangrove selain 101 hektar di teluk Adang juga kita tanam di 33 hektar di daerah tambak jadi jumlahnya 134 hektar yang ditanam, dan berharap kegiatan ini terus ada,”pintanya Ilham.

Salah satu Tim dari Balai Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Mahakam Berau Rano Kurniawan mengungkapkan bahwa tidak seperti tahun sebelumnya anggaran langsung dikelola oleh BPDASHL karena tahun ini anggarannya ditempatkan pada Badan Restorasi Gambut dan mangrove (BRGM) .

“BPDASHL hanya sebagai pelaksana lapangan yang dipercaya untuk melakukan pembinaan dan memonitor kegiatan tersebut, dan lebih pasnya sebagai pejabat komitmennya. Tapi anggaran dan sebagainya ada di Jakarta,”ungkap Rano Kurniawan.

Lokasi penanaman dipastikan ada di seluruh Kaltim dan kaltara yang mana targetnya untuk Kaltim ada kurang lebih 5000 sekian hektar dan kaltara 1000 sekian hektar.

“Program ini masuk dalam kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Nasional (PEN) karena kondisi covid diharapkan kegiatan itu mampu meningkatkan daya beli masyarakat,”terangnya.

Pemberdayaan masyarakat untuk penanaman mangrove itu kita libatkan Dari mengumpulkan bibitnya sampai pada kegiatan penanaman.

Selain itu juga ia jelaskan bahwa dengan penanaman magrove mampu meningkatkan daya produksi petambak ikan karena mangrove selain pelindung dari gelombang air juga untuk pelindung tambak itu sendiri untuk naungan ikan biar tidak panas air nya sehingga bagus untuk pelindung ikan disekitarnya dan baik untuk tumbuhan sekitarnya juga.

“Apalagi daerah pantai seperti ini dengan adanya tanaman mangrove dapat mengurangi abrasi lahan dan besarnya gelombang, jadi nanti jika semua disekelilingnya sudah ditanam mangrove setidaknya gelombang besar tidak langsung menyentuh pemukiman masyarakat. Dan juga hasil ekosistem ikan secara berangsur akan bagus dan baik perkembangannya,”tutupnya. [AR/Redaksi]

Komentar