Tana Paser, NMC Borneo – Kepala Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Paser Hj. Syarifah Masitah Assegaf, SH mengatakan kebijakan pemangkasan anggaran penanganan dan penanggulangan Narkoba tahun 2024 di Paser akan berimplikasi terhadap kinerja lembaganya.
Pemerintah Daerah menetapkan dalam postur APBD 2024 anggaran akan diterima BNK Paser hanya sebesar Rp.200.000.000. Angka tersebut turun drastis sebesar 65 % dari dua tahun sebelumnya dimana dalam APBD 2022 dan 2023 anggaran yang diterima BNK Paser sebesar Rp.504.937.550,-
“Kami tentu sangat menyayangkan, kenapa anggaran justru dipangkas bukan bertambah.” Ungkap Masitah saat di konfirmasi Nmc Borneo Kamis, (06/07/2023) ditengah kunjungannya ke BNNK Bantul.
“Harusnya kita komitmen perangi itu narkotika, tapi bagaimana mau berperang kalau pelurunya di pangkas sampai 65 persen.” Terangnya
Masitah mengungkapkan bahwa pemangkasan anggaran penanganan dan penanggulangan Narkotika berbanding terbalik dengan status Kabupaten yang sedang marak kasus Narkotika.
“Apalagi dengan adanya IKN nantinya, tentu memungkinkan pengaruh narkoba makin meluas di kabupaten paser, dengan anggaran yg sangat kecil sangat susah untuk melakukan kegiatan-kegiatan pengawasan pada pintu masuk peredaran narkoba,” Lanjutnya
Teranyar, Polres Paser merilis pengungkapan kasus narkoba di Kabupaten Paser tahun 2023 Periode Januari hingga bulan Mei total kasus pengungkapan peredaran narkoba sejumlah 35 perkara. dengan jumlah 47 orang tersangka, total barang bukti sabu sebanyak 93 gram, 2.138 butir pil yurindo, tersangka mayoritas dari kalangan swasta dan satu dari kalangan ASN.
Diakui masitah, membentuk kekuatan dalam memerangi Narkoba itu cukup sulit dan dibutuhkan sinergitas serta kerja keras untuk menemukan solusi. Apalagi saat ini Kabupaten paser tercatat berada di urutan ke 4 tertinggi kasus Narkotika di Kalimantan Timur setelah Samarinda, Balikpapan dan kukar.
“Jangankan anggaran, kantor yang dipinjamkan di samping kuburan jalur juga banjir dan tidak layak, kita sudah mengusulkan beberapa tempat yang memadai tapi nihil.” Kata Masitah
Sebelumnya BNK Paser pernah mengajukan peminjaman eks kantor disnakertrans, tapi justru bangunan tersebut diambil untuk TK ruhui rahayu yang bangunannya bakal dirobohkan guna melengkapi gedung PKK.
Meski demikian, Masitah menegaskan pihaknya akan tetap berupaya maksimal untuk mengantisipasi maraknya peredaran narkoba di Kabupaten Paser.
“Sekali lagi kita menyayangkan atas kurangnya dukungan terhadap BNK, tapi kita tetap berkomitmen dan tidak main main terhadap siapapun yang terlibat peredaran dan pengguna Narkotika ini pasti kita nyatakan perang.” Tandasnya.
EN/Redaksi
Komentar