JAKARTA, Nmcborneo.com – PT Kideco Jaya Agung (Kideco) sebagai anak perusahaan dari PT Indika Energy Tbk. (INDY) yang merupakan perusahaan energi yang terintegrasi papan atas di Indonesia meraih sejumlah penghargaan pada ajang Penghargaan Penerapan Kaidah Teknik Pertambangan Mineral dan Batubara yang baik (Good Mining Practice Award – GMP). Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 29 September 2022 yang berlokasi di Hotel Bidakara Jakarta.
Pasa kesemparan tersebut, Kideco berhasil mendapat penghargaan tertinggi piagam Aditama untuk aspek Pengelolaan Standarisasi dan Usaha Jasa Pertambangan Batubara. Kideco juga meraih 3 penghargaan lainnya yaitu Piagam Aditama untuk aspek Pengelolaan Teknis Pertambangan Batubara, Piagam Aditama untuk aspek Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan Batubara serta piagam Utama untuk aspek Konservasi Batubara. Penyerahan penghargaan diberikan langsung oleh Pejabat di lingkungan Kementerian ESDM.
Staff khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan dan Tata Kelola Sektor Mineral & Batubara Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif yang mewakili Menteri ESDM dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para pelaku usaha pertambangan yang menerima penghargaan “Selamat kepada para penerima penghargaan, semoga dapat menjadi role model dalam menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik. Irwandy lebih lanjut meminta segenap-pelaku usaha agar terus meningkatkan komitmen dan integritas terhadap pencapaian Good Mining Practice sehingga kegiatan pertambangan dapat diwujudkan secara bertanggung jawab dan semakin mensejahterakan masyarakat.
Direktur Utama PT Kideco Jaya Agung M. Kurnia Ariawan usai menerima penghargaan menyampaikan “Penghargaan ini sebagai bukti komitmen Kideco telah menjalankan prinsip Good Mining Practice di seluruh aktifitas operasional kami, ini merupakan kepercayaan dari pemerintah yang harus kami jaga. Selain itu kami juga berkomitmen untuk terus melakukan inovasi serta memperkuat aspek ESG dalam mewujudkan perusahaan yang produktif, efektif, efisien dan berkelanjutan”.
Kideco sendiri telah melakukan beberapa terobosan sebagai upaya mewujudkan operasional pertambangan yang berkelanjutan, salah satunya menjalin kerjasama dan komitmen dengan mitra bisnis dalam implementasi target Environment, Social and Governance (ESG) yang telah ditetapkan untuk dijalankan bersama.
Beberapa target dari komitmen tersebut antara lain penurunan konsumsi bahan bakar dalam proses produksi, penggunaan energi terbarukan seperti solar panel dan bus listrik, penanaman pohon dan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai upaya dekarbonisasi (penyerapan emisi), memastikan kemandirian masyarakat melalui beberapa program CSR yang dijalankan, serta kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah dan terakhir memastikan tata kelola perusahaan berjalan dengan baik dengan diperolehnya standar internasional sertifikasi ISO 370001 Anti Bribery Management System yang harus terus dipertahankan.
Penyerahan penghargaan prestasi penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik merupakan rangkaian acara peringkatan Hari Jadi Pertambangan ke-77 yang jatuh pada 28 September 2022. Penghargaan tersebut diberikan kepada badan usaha pertambangan yang telah menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik dengan aspek Pengelolaan Konservasi Mineral dan Batubara, Pengelolaan Standarisasi dan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara, Pengelolaan Teknis Pertambangan Mineral dan Batubara, Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara serta Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan Mineral dan Batubara.
Penulis : Admin/RR
Editor : Redaksi
————- About Kideco —————–
PT Kideco Jaya Agung merupakan perusahaan pertambangan batubara Generasi 1 yang didirikan pada tahun 1982. Kegiatan pertambangan Kideco berlokasi di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur dengan produksi komersial dimulai pada tahun 1993 sebesar 1,2 juta ton dan mencapai produksi kumulatif 600 juta ton pada tahun 2021. PT Kideco Jaya Agung bergerak dalam pengelolaan sumber daya alam dan berkontribusi terhadap pasokan energi di Indonesia.
Komentar