Tana Paser, Nmcborneo.com – Beberapa Keluhan datang dari pasien yang mengaku sedang meninggalkan antrian yang cukup padat di poli kandungan RSUD Panglima Sebaya, “saya sudah menunggu sejak jam 10 pagi hingga jam 11 ini, ” Ungkap Wanita yang enggan menyebutkan identitasnya.
Seperti tidak ada pilihan lain, menjauh dari kerumunan juga harus dilakukan mengingat Covid varian Omnicron telah terdeteksi masuk di Kabupaten Paser, hal yang seharusnya penting dipertegas di lingkungan RSPS.
“Saya sudah datang dari Pagi didepan Poli kebidanan, tapi dokter ahli kandungan Siang baru datang, jadi yang meriksa kami adalah dokter jaga pada saat itu,” tambah pasien lainnya.
Ada lagi keluarga pasien yang baru meninggalkan ruang perawatan kebidanan yang mengatakan kepulangannya tanpa ada visite oleh dokter ahli, padahal visite merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan apoteker secara mandiri atau bersama tim tenaga kesehatan untuk mengamati kondisi klinis pasien secara langsung, termasuk mengkaji masalah terkait obat yang harus dikonsumsi oleh pasien.
“Hanya lewat telpon dengan Bidan dan perawat jaga saat itu,” Ungkapnya kepada Nmcborneo.com pada hari Kamis (10/02/22) Kemarin.
Untuk memastikan keabsahannya, tim Nmcborneo.com mengkonfirmasi Direktur RSPS dr Kamal Anshari pada hari Jum’at (11/02/22), menurutnya, pihaknya telah melakukan konsolidasi terkait masalah apa yang menyebabkan pelayanan hingga kerap terjadi keterlambatan.
Pihaknya bahkan tidak membantah bahwa sempat ada kejadian khusus dan terekspos soal keluhan masyarakat mengenai pelayanan RSUD.
“Kejadian keterlambatan dokter sebenarnya soal komunikasi, dan tidak semua poli terjadi hal yang sama, tapi kita tetap ada evaluasi,” Ungkap mantan Ketua IDI Kabupaten Paser tersebut.
Menurut Kamal, masalah keterlambatan dokter juga kadang disebabkan oleh kondisi dokter yang bersangkutan sedang dalam penanganan operasi, sehingga dokter tersebut sebelum ke poli tentunya ada diruang operasi.
Persoalan keterlambatan penanganan juga dikatakannya kerap dipicu dengan adanya kendala rekam medik pasien, terkadang catatan medik pasien terlambat masuk ke poli. Masalah yang satu ini justru dikeluhkan oleh para dokter, giliran mereka sudah siap tapi status pasiennya belum siap.
“Hal itu sudah di evaluasi di akhir tahun dan awal tahun ini, dipastikan keterlambatan sudah tidak ada lagi keluhan pelayanan karena jam pelayanan maksimal jam 10 sudah dilakukan,” pungkasnya. [AR/Redaksi]
Komentar