oleh

Sepenggal Kisah, Fakta – Fakta dan Ironisnya Kekeruhan Sungai Kandilo

Teras nmcborneo.com – Ini tentang Kondisi Aliran Sungai Kandilo yang beberapa waktu belakangan terlihat semakin memburuk, beberapa kali permukaan air terlihat sangat memprihatinkan. Fenomena ini tentu menjadi sangat memprihatinkan ketika kebutuhan air bersih Masyarakat Kabupaten Paser bergantung dari aliran sungai tersebut.

Nmcborneo.com kemudian berinisiatif mengkofirmasi pihak Dinas Lingkungan Hidup yang secara kebetulan telah melakukan pengecekan Daerah Aliran Sungai di Kecamatan Batu Sopang dan Kecamatan Muara Samu Kabupaten Paser.

banner

Kepada Nmcborneo.com, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Achmad Safari membenarkan bahwa pada hari rabu (24/2/2021) pihaknya telah melakukan aktivitas pengumpulan sampel air sungai yang ada di Kabupaten Paser.

“Kami terbagi dalam 4 kelompok, Saya dan tim mendapatkan tugas mengambil sampel di sungai yang termasuk dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Kandilo khususnya yang berlokasi di Kecamatan Batu Sopang dan Kecamatan Muara Samu,” diawal pemaparannya

Ada banyak hal yang tidak terduga dari penjelasan Achmad Safari, bagaimana tidak? Dengan harapan mendapatkan panorama alam dipagi hari mereka sengaja bergerak selepas Sholat Subuh, “tadinya hitung-hitung sambil bekerja sekalian refreshing diri” ungkapnya

Bagai Pungguk Merindukan Bulan, sesampai di titik pantau pertama mereka sudah menerima kekecewaan. Tentunya kecewa bercampur sedih mendapatkan kenyataan air sungai yang mereka dapati berwarna sangat coklat. “Nampak jelas banyaknya partikel tanah yang terlarut dalam air. Sungguh kekeruhan air sungai yang sangat akut terpampang dihadapan mata,”bebernya

Begitupun ketika mereka melanjutkan ke lokasi pengambilan sampel kedua, ketiga, dan seterusnya. Semua sama, hanya satu kalimat yang dapat mewakili sedih dan kecewa, tingkat kekeruhan air sungai sudah sangat mengkhawatirkan.

“Ini baru satu parameter pencemaran, yaitu kekeruhan. Kita belum mengetahui hasil analisa laboratorium terhadap tingkat pencemaran dari sungai-sungai yang kami ambil sampelnya pada hari ini,”ungkapnya

Menjadi tambah penasaran, kami kembali menggali pada permasalahan kekeruhan air sungai untuk menjawab tingginya tingkat kekeruhan air sungai sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir ini. “Siapa yang mesti bertanggung jawab? tentu saja pihak yang paling bertanggung jawab terhadap kerusakan dan pencemaran yang terjadi di sungai adalah semua pihak (terutama korporasi) yang beraktivitas di sekitar sungai tersebut,” lanjut Achmad

Ironis memang, ketika mereka berada di suatu lokasi titik pengambilan sampel dan telah mendapatkan kenyataan air sungai sudah sangat pekat kekeruhannya, maka tidak lain pihak yang paling bertanggung jawab adalah yang melakukan aktivitasnya di daerah hulu mereka berdiri saat itu.

“Masyarakat sudah sangat dirugikan dengan keadaan ini. Hasil tangkapan ikan pasti sudah semakin menurun, air sungai sudah sangat sulit untuk dapat dikonsumsi masyarakat,” terangnya.

Saat ini Perumda Air Minum Kabupaten Paser juga mengalami kesulitan untuk mengolahnya hingga menjadi air bersih layak guna, diproyeksi dibutuhkan penambahan bahan kimia penjernih hingga level optimal untuk menghasilkan air bersih, dan artinya menambah biaya produksi dan pada akhirnya akan membebani konsumen.

“Belum lagi dampak negatif bagi kesehatan yang dapat ditimbulkan jika konsumen secara kontinyu mengkonsumsi air minum dari sumber air yang telah mendapatkan banyak senyawa kimia dalam proses Penjernihan nya,”

Dengan Tegas Achmad menyerukan pada pemilik modal, bahwa “kalian boleh saja berusaha namun jangan abaikan kerusakan lingkungan yang kalian timbulkan. Kami masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan sumber air yang bersih dan sehat.”

Faktanya masyarakat Kabupaten Paser menggantungkan nafkah dari kekayaan alam dan hasil sungai yang ada di wilayah ini, dan tentu juga sangat menginginkan hidup sehat.

Diakhir perbincangan kami, Achmad Safari mengajak semua pihak untuk bersinergi menjaga kelestarian alam Kabupaten Paser. “Kepada seluruh komponen masyarakat, terutama pemuda saya mengajak kalian untuk bergandengan tangan menjaga kelestarian lingkungan. Karena, siapa lagi yang akan peduli jika bukan kita,”Tutupnya.

Komentar