oleh

Tingkatkan Fasilitas Serta Wahana Penunjang, Air Terjun 7 Bidadari Diproyeksi Dongkrak Ekonomi Masyarakat Berbagai Sektor

TANA PASER, Nmcborneo.com – Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Muksin sangat mendukung pengembangan pariwisata yang ada di Kabupaten Paser khususnya di salah satu desa yaitu Desa Muara Langon.

“Disporapar siap memfasilitasi pengembangan SDM pengelola obyek wisata dalam hal ini kelompok sadar wisata,” kata Muksin saat di hubungi oleh media.

Hal tersebut disampaikannya dalam artian untuk mengembangkan sektor wisata yang dilakukan oleh desa.

Dalam waktu dekat Pemerintah Daerah Kabupaten Paser melalui Disporapar akan kembali membangun komunikasi bersama Pemerintahan Desa Muara Langon terkait pengembangan destinasi wisata air terjun 7 bidadari.

Hal tersebut dikatakan Kepala Desa Muara Langon, Supriyadi yang saat ini tengah melakukan pembenahan serta penambahan fasilitas dan sarana penunjang obyek wisata yang juga dikenal dengan riam beangin 7 bidadari tersebut.

“Yang pertama kami sedang berupaya membangun komunikasi bersama Kementerian, namun yang paling dekat kami akan berkomunikasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Paser,” Ungkapnya kepada Nmcborneo.com pada Selasa (02/08/22).

Supriyadi turut memaparkan tentang besarnya potensi wisata di Desa Muara Langon, dan untuk menarik wisatawan pihaknya saat ini tengah fokus dalam pengembangan, diantaranya penambahan wahana memancing dan beberapa infrastruktur penunjang.

Saat ini wisata air terjun 7 bidadari termasuk menjadi spot yang cukup diminati, dengan menonjolkan pesona alam alami bernuansa bebatuan. Para pengunjung akan dimanjakan dengan semilir angin yang dirasakan ketika arus air menjadi deras, dan yang paling mempesona tentu keindahan air terjun yang tersusun hingga 7 tingkatan yang mencirikan tempat permandian 7 bidadari dengan ke elokannya, pada areal bagian depan terdapat sejumlah gazebo yang disediakan sebagai sarana melepas lelah para pengunjung

“Kalau jalan saat ini alternatifnya bisa diakses atas bawah, hanya saja untuk jalur atas memang terbilang cukup terjal dan membutuhkan beberapa pembenahan,” lanjut Supriyadi.

proses pembenahan dikatakan merupakan inisiatif Pemerintah Desa guna memaksimalkan potensi wisata yang ada, dengan harapan nantinya destinasi ini akan mampu mendongkrak pertumbuhan perekonomian masyarakat dari berbagai sektor dalam bentuk wisata yang terintegrasi.

“Alhamdulillah Pemerintah Daerah merespon karena memang ini sesuai dengan visi dan misi pemerintahan dalam sektor pariwisata sebagai bagian dari visi Paser MAS (Maju, adil, sejahtera),” tambahnya.

Menurut Supriyadi saat ini tantangan terbesar yang dihadapi adalah mempersiapkan SDM yang akan mengelola destinasi wisata secara profesional, “karena wahananya sudah cukup menjual sebenarnya, hanya ada beberapa pembenahan dan peningkatan. Memang butuh kesabaran, pelan pelan kita akan masimalkan Pokdarwis dan itu akan diisi oleh SDM yang mumpuni,” Terangnya.

Menumbuh kembangkan wisata dibutuhkan keseriusan serta dukungan dari seluruh stekholder terkait, saat ini Supriyadi mengaku belum melakukan promosi secara lebih luas sembari menunggu proses pembenahan yang sedang dilakukan.

“Saat ini masih didominasi wisatawan lokal yang informasinya mungkin baru tersampaikan dari mulut kemulut, karena memang kita belum mempromosikan secara lebih luas,” Pungkasnya. (Adv/Redaksi)

Komentar