TANA PASER, Nmcborneo.com – Dalam rangka pengembangan karakter anak muda di Kabupaten Paser, melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) mengelar kegiatan pemilihan duta Generasi berencana (Genre) di Pendopo Bupati Paser, Jalan Kusuma Bangsa Tepian Batang pada Sabtu, (19/3/2022) kemarin.
Rangkaian pelaksanaan pemilihan duta Genre tersebut telah berjalan selama 3 hari dengan puncak acara pada hari Sabtu yang dibuka oleh Kepala Kepala Bagian Kesra Pemerintah Kabupaten Paser, Kurniawan, S. Sos.
Kurniawan mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan tersebut, karena selain menjadi wadah bagi anak muda untuk berkreasi, kegiatan ini juga menjadi metode menjauhkan gemerasi muda Kabupaten Paser dari pergaulan bebas dan narkoba yang saat ini semakin marak.
“Ya ini gunanya bisa menjadi contoh dan suri tauladan bagi teman temanya, tidak hanya sampai disitu juga menjadi perpanjangan tangan pemerintah,” kata Kurniawan pada media Nmcborneo.
Harapannya, tentu program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja bukan hanya sekedar menjadi program seremonial tahunan yang digelar oleh pemerintah daerah.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas PPKBP3A Amir Faisol, SKM, M.Kes mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan sebagai sarana dan wahana memilih remaja remaja yang nantinya akan menjadi Role model atau contoh bagi teman temanya. Bukan hanya sebagai program rutinitas tapi juga bentuk pencegahan khususnya dilingkungan remaja.
“Bagaimana remaja Kabupaten Paser bisa terhindar dari seks bebas, tidak melakukan pernikahan dini, dan juga menjadi remaja yang tidak menggunakan narkotika dan obat berbahaya, jadi tujuan dari pada pemilihan duta Genre adalah memberikan contoh bagaimana agar terhindar 3 penyakit yang saya sebutkan tadi,” kata Amir Faisol.
Kepada 28 peserta pada pemilihan duta Genre, Amir Faisol meminta agar mereka yang juara ataupun yang belum berekesampatan menjadi juara agar tetap menjadi contoh bagi teman temannya dan tetap mengedukasi agar bagaimana agar tidak terjadi musibah sosial sebagaimana penjelasannya.
Lebih dari pada itu, Amir Faisol menitipkan hal yang tak kalah penting menurutnya, adalah terkait pencegahan stunting yang diharapkan nantinya para peserta turut mengambil bagian dalam mengedukasi masyarakat dan remaja. “Pencegahan stunting sudah kita mulai, khususnya pada remaja yang akan menikah,” ungkapnya.
Berdasarkan data terakhir yang didapatkan oleh DPPKBP3A, ada 17 persen balita di Kabupaten Paser mengidap stunting.
“kita berupaya seluruh SKPD agar bersama sama menurunkan angka stunting menjadi 14 persen dan itu sesuai target nasional,” terangnya. [AR/Redaksi]
Komentar