Tana Paser, NMC Borneo – DPRD Kabupaten Paser mengusulkan kepada Pemerintah Daerah untuk segera melakukan peremajaan jaringan perpipaan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Tirta Kandilo Kabupaten Paser khususnya pada kawasan perkotaan.
Peremajaan pipa harus dilakukan mengingatkan kondisi pipa distribusi yang sudah berusia puluhan tahun. Salah satu dampaknya yakni mungkin terjadi kebocoran pada pipa distribusi yang mempengaruhi kenyamanan pelanggan dan PDAM sendiri dalam pembiayaan pengelolaan dan distribusi Air.
“Harapan kami di komisi III Pemerintah daerah bisa memaksimalkan peremajaan jaringan perpipaan khususnya di wilayah perkotaan Karena hampir 20 tahun pipanisasi di perkotaan ini tidak tersentuh untuk peremajaan,” kata Wakil Komisi III Basri Mansyur pada, Kamis (14/6/2023).
Menurut Basri, keuntungan yang didapatkan lebih maksimal, biaya produksi juga bisa diminimalisasi apabila diremajakan. Karena hampir 20 tahun pipanisasi di perkotaan ini tidak tersentuh untuk peremajaan.
“Karena ini berpengaruh terhadap cost (biaya) pengelolaan air bersih. Berhematnya lebih maksimal kalau jaringan perpipaan itu diremajakan,” Terangnya
Seharusnya, Lanjut Basri. Minimal setiap 10 tahun itu harus diremajakan apalagi jenis perpipaan yang digunakan dahulu sudah berbeda dengan standar perpipaan sekarang. “Ibaratnya beda dengan standar pipa yang sekarang kalau sekarang HDPE kalau dulu kan pipa plastik PVC atau Galvanis,” paparnya.
“Mungkin dari standarnya diganti minimal 10 Tahun, setelah lewat 10 tahun sudah ada kebocoran – kebocoran yang terjadi,” Lanjut Politisi Partai Golkar tersebut.
Berdasarkan pengamatannya, perlu adanya pemetaan mengenai hal ini, salah satunya mengenai lokasi-lokasi kebocoran pada pipanisasi perkotaan. Jika dipandang dari sisi masyarakat mungkin tidak berpengaruh signifikan, tetapi apabila dari sisi PDAM, sangat berpengaruh pada pembiayaan dan keuntungan dari PDAM itu sendiri.
“Siapa yang bisa memetakan ini. Mestinya bisa maksimal mendistribusikan ke masing-masing titik di perkotaan, yang harusnya kita bisa mendistribusikan sekian kubik perdetik, kemudian karena bocor distribusi berubah yang berdampak pada biaya,”
Meskipun demikian, Basri tidak menampik peremajaan pipanisasi bukanlah hal yang mudah dan murah mengingat prosedur daripada peremajaan tersebut melibatkan banyak pihak.
“Tentu tidak mudah. Peremajaan pipanisasi kalau di hitung kasarnya memerlukan biaya sekitar 6 miliar untuk wilayah perkotaan. Harus digali dan dibongkar sementara bangunan sudah padat dan terbangun permanen,” Tutupnya.
Mekka/Redaksi
Komentar