Nmcborneo.com, Tana Paser – Pemkab Paser dan DPRD telah menyepakati Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022, Senin (29/11/2021). Dari total APBD Rp 2,7 triliun lebih itu, sebanyak Rp 600 miliar yang berasal dari pinjaman Bank BPD Kaltimtara dialokasikan sepenuhnya, untuk meningkatkan kelas jalan menggunakan beton cor.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Paser, Edwin Santoso saat ditemui awak media di ruangan kerjanya.
“APBD Murni 2022 Paser sudah ditetapkan. Untuk pembangunan infrastruktur khusus jalan saja juga sudah disahkan. Jadi pembangunan tahun depan kami tetap berkomitmen untuk mengawasi terutama peminjaman dana sekitar Rp 600 miliar,” tutur Edwin sapaannya, Kamis (2/12/2021).
Hingga saat ini, dana setengah triliun lebih itu masih dikonsultasikan Kementerian dalam negeri (Kemendagri) untuk mendapat rekomendasi. Yang mana anggaran tersebut berdasarkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat Daerah berjuluk Bumi Daya Taka.
“Karena daerah di pinggiran Kabupaten Paser masih ada desa yang terisolir. sementara masa Pandemi Covid – 19 anggaran banyak dipangkas untuk Refocusing, kami sangat setuju pinjaman ke Bank BPD Kaltimtara dan kami akan mengawasi semaksimal mungkin,” imbuh Edwin lagi.
Politisi partai PKB itu menambahkan, pengawalan perlu dilakukan sedari masa proses untuk mendapatkan rekomendasi dan pengawasan ketika pinjaman itu terealisasi.
“Ini anggaran sangat besar dan kami harus bekerja maksimal, segmen infrastruktur jalan ini harus dapat perhatian lebih. Puluhan tahun jalan di Paser ini minim perhatian. Sudah saatnya tahun depan (2022) masyarakat Paser mendapatkan keinginannya,” tambahnya.
Sebagai pintu masuk IKN di wilayah Selatan Kaltim, peningkatan kelas jalan 100 persen dikhususkan untuk infrastruktur jalan.
Jalan – jalan tersebut sebagaimana pula dijelaskan Edwin telah berstatus milik Kabupaten Paser sehingga Ia meyakini pinjaman itu bisa disetujui sepenuhnya, pun jika tidak tanggungan piutang itu disetujui, minimal tidak sampai dibawah Rp 400 miliar.
“Ada tim khusus dari pemerintah untuk menghitung di lapangan. Jadi kami sangat yakin usulan pemkab Paser bisa disetujui,’ ungkapnya.
Biaya tersebut nantinya akan digunakan untuk kegiatan rigit pada 11 segmen 24 paket pekerjaan. Sebagai contoh adalah beberapa titik seperti jalan menuju gunung boga diharapkan nantinya tanpa melalui jalan perusahaan kebun sawit dan hauling tambang batu bara lagi. Selain untuk mempermudah mobilisasi kegiatan warga, jalan tersebut juga untuk meningkatkan membuka potensi investasi Paser secara jangka panjang.
“Pastinya berimbas pada pendapatan daerah. Kalau akses jalan baik, ekonomi petani dan nelayan juga akan terbantu. Sekarang ini warga Batu Engau sampai Tanjung Aru terisolir, untuk jual hasil alam dan tangkapan ikan harus lewat laut jadinya, kalau lewat darat kan bisa lebih mudah, bahkan bisa sampai ke luar daerah” bebernya.
Program pembangunan ini dikatakan sebagai upaya melanjutkan proyek sebelumnya, karena dianggap memiliki azaz manfaat yang besar.
“Sekarang memang pemkab belanja, tapi nanti di tahun berikutnya pemkab bisa memungut hasilnya melalui PAD,” terang Edwin dengan optimis.
Program pembangunan infrastruktur jalan itu juga menjadi visi misi prioritas Bupati dan Wakil Bupati, Fahmi Fadli dan Syarifah Masitah Assegaf. [AR/Redaksi]
Komentar