Tana Paser, Nmcborneo.com – Peredaran narkoba yang merambah ke Kabupaten Paser dinilai jumlahnya jauh lebih besar dibanding keberhasilan aparat dalam mengungkap kasus selama ini.
Teranyar, Kapolres Paser AKBP Kade Budiyarta, S.I.K memimpin secara langsung Pers Konfrence pengungkapan kasus narkotika jenis sabu-sabu dengan tersangka seorang pria (K) yang diamankan di Tanah Grogot.
Ironisnya, dalam kurun kurang dari 1 Tahun (8 Bulan) diakui Kapolres Paser bahwa terdapat 50 kasus dengan 69 orang tersangka yang berhasil diamankan oleh Polres Paser.
Angka tersebut menurut Ketua Bidang Kaderisasi & Keanggotaan DPD KNPI Paser Fadlul Chaliq, mengindikasikan terdapat celah besar yang mengakibatkan mudahnya akses menyuplai barang haram tersebut. “dan kita liat, seolah pelaku ini tidak punya rasa takut, hingga semakin merebak. Dan bahkan saking beraninya kemaren itu ada yang make di jembatan kayu disiring, ketangkap patroli.” Ungkapnya Selasa, (23/08/22) Kemarin.
“Saya yakin yang lolos justru lebih banyak,” kata Mantan Aktifis HMI tersebut.
Fadlul mengatakan jika mau fokus pemberantasan, Kepolisian harus bekerja lebih extra dan jangan sampai terjerumus dengan permainan, apalagi jika sampai terindikasi menerima semacam hadiah-hadiah. Menurutnya, Peran Kejaksaan juga sangat vital dalam hal ini JPU sebagai yang memberikan tuntutan, “jangan juga sampai main-main apalagi jika sampai ada pengurangan masa tahanan, Supaya Jangan ada dusta diantara kita.” Harapnya.
“Coba kalkulasi! 50 Kasus yang terungkap itu kalau rata-rata Barang Bukti (BB) nya 1 Gram saja, berapa banyak barang itu beredar di Kabupaten kita ini? belum lagi yang masih beredar diluar. Saya kira ini baru 30% lah, kalau serius menjaring sumber informasi dari yang sudah ditangkap insya Allah cepat beresnya.” Lanjut Fadlul yang juga merupakan Ketua Presidium Pemuda Indonesia (PPI) Kaltim tersebut.
Kenyataan ini dikatakan Fadlul menunjukkan bahwa Kabupaten Paser akan terus menjadi wilayah sasaran penyelundupan narkoba, karena permintaan konsumsi narkoba masih tetap tinggi.
Untuk itu Fadlul berharap Baik Pemerintah, Polres Paser, dan seluruh stekholder bersinergy dengan baik dan lakukan evaluasi secara komprehensif untuk menjawab kenapa narkoba begitu massif merambah Kabupaten Paser.
“Jadi evaluasi penting untuk melihat titik lemah yang perlu diperbaiki, Buat FGD, Coffee Morning, libatkan berbagai pihak. Ya dijadikan ruang diskusi dua arah, bukan ajang ceramah”, Tandasnya
Ada banyak hal yang bisa digali dan diupayakan kenapa harus melibatkan semua pihak, sebab menurut Fadlul selain upaya pencegahan ada juga persoalan rehabilitasi yang tak kalah pentingnya.
“Kita ini kan disajikan di media terus-terusan tentang pengungkapan, itu juga dikatakan berdasar informasi masyarakat. Artinya peran masyarakat sudah bagus, Tapi secara pribadi saya belum pernah mendengar tentang bagaimana upaya menekan permintaan, apakah ada backing dan juga apa yang sudah dilakukan tentang rehabilitasi (pengguna narkoba),” Tambahnya.
Sebagai peran kontrol, Fadlul menekankan akan kembali fokus namun dalam persolan penanganan atas kasus-kasus serupa, “Ini harus, sekaligus untuk membantu Penegak hukum.” Pungkasnya. [Redaksi]
Komentar