oleh

Peta Jalan Pengembangan Ekraf Daerah Menuju Finalisasi, Tim Penyusun Berharap Segera di Jadikan Perbup

Tana Paser, Nmcborneo.com – Penyusunan Peta Jalan Pengembangan Ekraf Daerah (Talanpekda) menjadi pertimbangan khusus Disporapar Kabupaten Paser dalam rangka memfasilitasi para pelaku ekraf mewujudkan pembangunan sistem ekonomi kreatif.

banner

Dengan melibatkan 17 Sub sektor ekraf, tim penyusun melakukan evaluasi dan pembahasan terhadap hasil riset yang dilakukan sebelumnya untuk menentukan sektor industri Ekonomi kreatif yang menjadi pilihan untuk dikembangkan di Kabupaten Paser.

Akademisi Universitas Mulawarman yang sekaligus wakil ketua Komite Ekonomi Kreatif Kaltim Dr. Erwiantono dalam paparannya mengatakan bahwa penyusunan talanpekda merupakan turunan dari pergub Kaltim yang di desain agar nantinya menjadi perbup Paser sebagai bentuk komitmen Pemerintah Daerah.

“Dari sini kita berhasil mengumpulkan data kualitatif dari 5 Pentahelix. Meski terbilang memiliki skor yang kurang, namun ini akan terus kita dorong dengan menerapkan strategi-strategi untuk meng-akselarasi subsektor yang potensial,” Ungkap Pria yang akrab disapa Dr. Erwin tersebut. Senin,(05/08/22) di ruang rapat Bappeda Gedung C Pusat perkantoran KM.5

Dari riset 17 sektor ekraf yang dilakukan pada Maret lalu, terdapat enam subsektor yang dinilai berpotensi untuk dikembangkan di Kabupaten Paser. “Diantaranya, kuliner, film/animasi/video dan musik, kriya, seni pertunjukan, penerbitan dan aplikasi.” paparnya

Sebagai mentor dalam Penyusunan Talanpekda Kabupaten Paser, dirinya berkeyakinan bahwa setelah membentuk Komite Ekraf, melalui program-programnya tentu semuanya bertujuan untuk membangun ekosistem yang baik.

“Menariknya, Kabupaten Paser menjadi kota/Kabupaten ke 4 di Kaltim yang menyusun peta jalan pengembangan ekraf daerah setelah sebelumnya Kukar, Balikpapan dan Bontang.” pungkas Erwin.

Sementara itu, Kepala Disporapar Muksin Palinrungi mengatakan perlunya segera menyusun data base sebaran pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Paser, guna mempermudah dilakukannya verifikasi secara menyeluruh terhadap pengembangannya.

Pada tahun 2022 ini dikatakannya Pemerintah Daerah melalui Disporapar akan membangun pusat Industri creative yang terintegrasi dengan sport corner di tepi sungai kandilo, desa Sungai Tuak.

“Jadi disitulah akan menjadi pusat industri kreatif yang terintegrasi, ada wisata kuliner, spot olahraga, bisa menjadi tempat berkumpul untuk menampilkan kesenian, kebudayaan, hasil kreasi dari pelaku industri kreatif,” terang Muskin kepada Nmcborneo.com.

ADV/Redaksi

Komentar